Rabu, 22 Mei 2019

Posted by IKOM 2C On Mei 22, 2019
Nama : Sal Shadila Nurfaddilah

NPM : 1810631190119

Mata kuliah : Pengantar Jurnalistik

Dosen Pengajar : Oky Oxcygentri, S.Sos., M.M.



Bulan ramadhan adalah bulan suci yang penuh dengan keberkahan. Di tahun ini bulan ramadhan jatuh pada bulan Mei. Waktu dimana mayoritas perguruan tinggi mengadakan ujian akhir semester. Tentunya banyak yang akan dirasakan mahasiswa ketika harus melaksanakan ujian akhir semeter di bulan ramadhan.

Menahan lapar dan haus dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari tentu bukan hal yang mudah. Terlebih lagi untuk mahasiswa yang harus melaksanakan ujian akhir semester di bulan ramadhan ini. Akan banyak kesulitan yang dialamai mahasiswa ketika melaksanakan ujian tersebut. Selain harus menahan lapar dan haus, juga harus menahan diri untuk tidak melakukan hal hal buruk yang dapat mengurangi pahala puasa. Pastinya sangat penuh dengan perjuangan ya melaksankannya.

Sebenarnya ada kesulitan dan juga kelucuan dari mahasiswa yang akan melaksanakan ujian tersebut pada bulan puasa. Bagaimana ya rasanya? Simak yuk perasaan mahasiswa saat ujian dibulan puasa!

1. Tidak fokus saat melaksanakan ujian akhir semester

Dibulan ramadhan kita harus menahan lapar dan haus kurang lebih selama 12 jam, yaitu dari terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari. Karena perut yang kosong maka energi yang ada didalam tubuh kita tidak banyak. Sudah pasti hal tersebut membuat tubuh terasa lemas dan mengantuk. Ketika melaksanakan ujian dibutuhkan fokus yang lebih dari sekedar belajar, karena merasakan lemas dan mengantuk maka akan mengganggu kefokusan pada saat melaksanakan ujian. Bahkan karena kurangnya tidur, tidak diragukan banyak pengawas yang menemukan peserta ujian tertidur saat waktu pelaksanaan. Agar tetap fokus dan tidak mengantuk pastikan ketika sahur makan makanan seperti sayuran dan buah buahan, itu akan membantu kita tetap fokus. Dan jangan belajar sampai larut malam, karna di pertengahan malam kita harus melaksanakan sahur.

2. Tidak bisa berbuat curang

Masih banyak mahasiswa yang berbuat curang pada saat ujian, contohnya mencontek jawaban teman, membawa kertas contekan atau mencontek menggunakan gadget. Hal tersebut adalah strategi strategi yang sering dilakukan siswa maupun mahasiswa. Tapi, saat bulan ramdhan seperti ini mahasiswa merasa ragu dan takut untuk mencontek. Karena berbuat buruk ketika bulan ramadhan akan mengurangi pahala puasa bahkan menambah dosa. Jadi banyak mahasiswa yamg memilih untuk tidak mencontek dan menggunakan hasil fikiran sendiri. Dan tidak banyak mahasiswa yang belajarnya hanya setengah setengah, sehingga ketika mengerjakan akan merasa kesulitan, itu adalah hal yang sangat membuat kesal, ketika tidak bisa mencontek dan tidak bisa mengerjakan sendiri. Namun, sangat disayangkan jika melakukan hal buruk ketika kita sudah menahan lapar dan haus dari matahari terbit hingga tenggelam, akan terasa sia sia pastinya. Jadi pastikan kita sudah siap dalam hal apapun ketika akan melaksanakan ujian.

3. Tidak bisa mengumpat

Ketika sudah selesai mengerjakan soal ujian, mahasiswa akan membahas soal tersebut diluar ruangan. Dan saat mereka membahas soal tersebut akan timbul rasa kesal bahkan marah karena merasa soal tersebut sangat sulit. Dan biasanya yang dilakukan mahasisa adalah mengumpat kepada dosen yang memberi soal atau kepada pengawas yang mengawasnya sangat ketat. Nah dibulan ramadhan seperti ini, kita tidak boleh berbuat seperti itu karena kita harus menahan emosi dan harus perbanyak sabar. Karena dibulan ramadhan mengajarkan agar menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Jika merasa sangat kesal dan marah, yang kita lakukan bukan mengumpat melainkan mengucap istigfar agar pahala puasa kita tidak berkurang.

Meskipun banyak kesulitan yang dirasakan, kita harus tetap bersyukur karena masih diberikan kemampuan untuk melaksanakan puasa sekaligus ujian. Karena sesungguhnya perihal tersebut dapat membuat diri kita menjadi pribadi yang lebih kuat ketika dihadapkan dengan kesulitan. Dan menjalankan puasa juga bukan alasan untuk bermalas malasan dengan alasan lemas tidak bertenaga, justru sebuah tantangan untuk diri kita sendiri seberapa kuat melakukan kegiatan sehari hari ketika sedang berpuasa. Dibalik kesulitan yang dirasakan pasti ada hikmah untuk diri sendiri. Semangat yang sudah melaksanakan ujian dan yang akan melaksanakan ujian!

0 komentar:

Posting Komentar