Jumat, 24 Mei 2019

Posted by IKOM 2C On Mei 24, 2019
Apa yang terlintas di benak kalian jika mendengar kata fast food dan junk food? Mungkin yang teman-teman pikirkan adalah makanan cepat saji seperti pizza, mie, seblak, burger, kentang goreng, dan lain sebagainya. Tapi apa kalian tahu apa perbedaan fast food dan junk food? Fast food dan junk food sering diartikan sama, yaitu makanan cepat saji yang tidak menyehatkan. Padahal sebenarnya fast food dan junk food itu punya arti yang berbeda, lo. Apa bedanya?

Sesuai dengan namanya, fast food adalah makanan yang bisa dimasak atau dimakan langsung setelah kita membelinya. Sedangkan junk food sendiri merupakan makanan dengan nutrisi yang cukup rendah dan tidak menyehatkan. Kebanyakan dari kita mengira fast food dan junk food itu sama saja kan? Fast food tidak selalu memiliki nutrisi yang rendah, loh. Dengan kata lain, perbedaannya terletak pada kandungan nutrisi suatu makanan yang akan kita santap.

Sebenarnya, fast food sudah ada jauh sebelum junk food ada. Lalu, kapan sebenarnya makanan siap saji sering disamakan dengan junk food? Jauh sebelum diidentikan dengan hamburger, kentang goreng, ayam goreng, dan lain sebagainya, orang Roma kuno telah mengenal makanan siap saji. Seperti saat ini, pada masa Romawi Kuno, kebanyakan orang mulai tinggal di perkotaan. Mereka tinggal di gedung-gedung bertingkat yang sebagian besar tidak mempunyai tempat untuk memasak. Melihat kesempatan ini, para pedagang kaki lima dan restoran mulai menjual makanan yang bisa segera dimakan setelah membelinya. Mereka menjual roti yang direndam dalam anggur, sayuran yang sudah dimasak, dan semur.

Ini menjadi sejarah lahirnya fast food, di mana terjadi perubahan sosial orang tidak lagi memasak sendiri makanannya.Pada abad pertengahan, fast food semakin berkembang di wilayah Eropa. Mulai pada saat itu orang menjadi terbiasa tidak menyiapkan makanannya sendiri. Kehidupan kota-kota seperti Paris atau London yang sibuk membuat fast food semakin banyak diminati. Sejak saat itu, fast food membuat kebutuhan makanan yang bisa segera disantap makin meningkat, terutama diminati oleh turis-turis yang datang. Meski begitu, pada saat itu, istilah junk food belum banyak terdengar.

Junk food sendiri mulai dikenal pada abad ke-19, ketika restoran siap saji mulai banyak bermunculan.
Nah, jika begitu kapan ya, junk food mulai muncul? Andrew F Smith, seorang sejarawan makanan, mencatat bahwa era perubahan dari fast food menjadi junk food dimulai sekitar pada tahun 1820-an. Tahun-tahun itu, perkembangan teknologi dan inovasi membuat tepung putih atau dikenal sebagai tepung gandum yang harganya murah bagi masyarakat. Bahan inilah yang membuat fondasi roti burger, kue, dan camilan lain menjadi rendah serat tapi tinggi karbohidrat. Dengan kandungan nutrisi tidak seimbang inilah yang menandai kelahiran junk food.

Pada tahun 1896, Max Sielaff di Berlin menemukan mesin "automatis" atau mesin penjual otomatis yang menyediakan makanan dan minuman sederhana.Kemunculan mesin ini segera mendapatkan tempat di masyarakat dunia. Mesin penjual otomatis ini membuat fast food semakin diminati, meskipun kandungan gizinya kadang tidak seimbang. Pada tahun 1916, salah satu restoran makanan nirnutrisi pertama dibuat, yaitu gerai hot dog di New York. Lima tahu kemudian, restoran hamburger pertama di dunia dibuka di Kansas dengan nama White Castle. Masih pada 1920-an, layanan tanpa turun atau drive-thru pertama kali dibuat.

Selanjutnya, berbagai jenis fast food dengan nutrisi rendah mulai bermunculan dan malah diterima dengan mudah oleh masyarakat. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi adalah junk food selalu berhasil menggugah selera. Meski berhasil menciptakan berbagai jenis makanan rendah nutrisi, istilah junk food sendiri baru muncul pada 1972 oleh Michael Jacobson.


Nama : Ailsa Iftinah Bahy
NPM : 1810631190138
Kelas : 2C
Mata Kuliah : Pengantar Jurnalistik
Dosen : Oky Oxcygentri, S.Sos., M.M

0 komentar:

Posting Komentar